Artikel diatas di post pada tanggal 08 September 2015.
Beberapa artikel lain menunjukkan bahwa Nawacita belum semua terealisasikan, pun artikel tersebut di post pada tahun 2015. Saya agak kesulitan menemukan artikel terbaru terkait Nawacita ditahun 2016. Hal ini menunjukkan publik sudah hampir melupakan dengan visi-misi awal pemerintah untuk mewujudkan Nawacita. Padahal sekarang telah memasuki tahun ketiga pemerintahan Jokowo-JK. Mengapa ?
Mungkin karena publik sangat mudah untuk mengalihkan perhatian pada isu-isu terbaru yang sebenarnya tidak begitu urgent, seperti misteri-misteri kasus pembunuhan yang sulit diungkap, atau kasus-kasus prostitusi yang melibatkan publik-publik figur negri ini, atau bahkan masalah rumah tangga orang-orang terkenal yang sesungguhnya sebuah aib keluarga dan tidak seharusnya jadi konsumsi publik.
Bukankah seharusnya kita sudah mulai bertanya-tanya. Sudah sampai dimana negri kita ?
Apakah negara kita sudah aman dan semua warga negara sudah terlindungi ?
Apakah tata kelola pemerintahan sudah bersih, efektif, demokrasi, dan terpercaya ?
Dalam kerangka kesatuan, apakah daerah-daerah pinggiran dan desa sudah benar-benar dibangun kokoh ?
Apakah sistem sudah lebih kuat, apakah hukum sudah ditegakkan, apakah sudah bebas dari korupsi, apakah kita sudah bermartabat, dan apakah negara ini sudah bisa dipercaya ?
Apakah kualitas kesejahteraan masyarakat dan pendidikan sudah meningkat ?
Apakah kemandirian ekonomi dengan menggerakan sektor-sektor strategis ekonomi domestik sudah terwujud ?
Apakah produktivitas rakyat dan daya saing di pasar Internasional juga sudah meningkat ?
Apakah melalui kebijakan penataan kembali kurikulum berbasis nasional sudah merevolusi karakter bangsa ?
Apakah kebhinekaan dan restorasi sosial sudah kuat dan tangguh ?
Jika belum, mari kembalikan perhatian kita pada poin-poin tersebut agar terwujudnya negara kita sebagai negara yang sejahtera tangguh dan mampu bersaing di kancah internasional. Jangan sampai sudah diakhir pemerintahan nanti kita baru menyadari bahwa tidak pernah ada perubahan yang berarti. Lalu pada siapa kita akan menuntut pertanggung jawaban ?
Mbo’
Djum
Tidak ada komentar:
Posting Komentar